Apakah benar Yogyakarta Berhati Nyaman?

Terbawa lagi langkahku ke sana
Mantra apa entah yang istimewa
Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja

(Sesuatu Di Jogja – Adhitia Sofyan)

Kamis, 1 April 2021 tepat pukul 9 pagi kereta membawaku pergi ke sebuah kota yang sangat special. Tidak seperti biasanya stasiun hari ini sangat padat oleh calon penumpang. Setelah setahun terakhir harus #dirumahsaja karena masa pandemi, sekarang dengan membawa syarat perjalanan berupa hasil test Genose / swab antigen / swab PCR negative kita diizinkan untuk pergi ke luar kota dengan menggunakan alat transportasi umum. Kali ini aku memutuskan untuk naik kereta.

Kereta Sancaka tiba tepat pukul 08.35 WIB dan 25 menit kemudian siap membawa kami ke stasiun akhir Yogyakarta dengan menempuh waktu perjalanan selama 4 jam.

Continue reading
Advertisement

Monolog sebuah perjalanan

“Ini cerita tentang rumah yang berbeda. Dan berjarak jauh. Hanya tersentuh dalam jarak doa. Ada hati yang kujaga. Namamu jadi rahasia. Dalam diam kan kubawa. Mendarah.  Setidaknya ada cerita. Dimana ada kamu dalamnya”

Mendarah – Nadin Amizah

Pada sebuah perjalanan di dalam kereta api ekonomi menuju Surabaya. Hari minggu selepas sholat isya’. Seorang perempuan menatap ke arah luar jendela yang sedang hujan. Dengan tas ransel yang didekapnya dan segelas es kopi kekinian tinggal setengah yang telah dinikmatinya sebelum naik kereta sembari menikmati apapun melalui headset di telinganya. Entah lagu, entah podcast atau surah qur’an. Sepertinya dia sedang menikmati dunianya.

Continue reading

Dear Me

Hai Rani Adi Brilian, How are you today? Is everything good?

Rasanya sudah lama sekali kita tidak berbincang. Ingin aku tahu bagaimana kamu hari ini. Semua baik-baik saja kan? Tampaknya begitu, bisa terlihat dari pipimu yang bertambah chubby hehe. Aku tahu yang kamu lewati sampai titik ini bukanlah hal mudah. Tangis, kecewa, kehilangan, gagal, frustasi, merasa ga sanggup, merasa kecil, dan seringkali bertanya “kenapa ini terjadi?”. Tapi aku juga tahu dan yakin bahwa kamu bisa melewati semua. Kamu sudah cukup mampu untuk mengisi hari-harimu dengan tawa, canda, gurau, melakukan hal-hal yang kamu gemari, hal-hal baik yang bisa membuat orang sekitar merasa nyaman. Kamu bisa merasakan itu bukan? Saat orang-orang dekatmu merasa butuh kamu meskipun hanya untuk sekedar bercerita. It was GREAT!

Continue reading

Abhe Goes to Spore – Trying MRT for the first time

“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu” – Andrea Hirata.

Mungkin untuk sebagian orang jalan-jalan ke Kota Singa merupakan hal mudah (tinggal terbang 2 jam selesai), namun tidak demikian bagiku. Kesempatan pergi 4 tahun silam gagal karena sepertinya semesta masih belum mengizinkan, tak menjadi soal saat kita yakin Tuhan akan menunjukkan jalan.

Akhir Oktober 2019, aku dan Grace akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke negara seberang. Ide yang awalnya hanya berupa ajakan singkat (“Grace ayo ke Singapore!” | “Ayo!!”) ternyata menjadi kenyataan, tapi emang biasanya gitu ga sih? Yang direncanakan banget biasanya malah gagal, eh yang cuma sekedar asal nyeplos malah beneran jadi. Kalian pernah ngalamin gitu ga? Kalo aku sering soalnya, makanya lebih baik langsung cuss.

Continue reading

Selamat Jalan, Dini.

Kami benar-benar kehilangan.

Sahabat seperjuangan, sahabat bertumbuh, sahabat SD-SMP terbaik, sahabat yang kehadirannya selalu mengundang tawa, sahabat yang tak pernah sungkan untuk mengatakan apa yang ada dibenaknya demi kebaikan kami, sahabat yang paling perhatian meskipun jarang sekali berkomentar dalam grup whatsapp, sahabat paling dewasa dengan petuah-petuahnya yang membuat kami berpikir “oh iya ya” , sahabat yang selalu membuat hari kami menjadi berwarna karena celetukannya. Kami kehilangan sahabat terbaik dari perjalanan hidup kami.

Iya, Kami kehilangan.

Sahabat kami meninggalkan kami setelah 5 hari berjuang melawan miningitis.

Continue reading

Aku rindu padamu, Ya Ramadhan

Tak terasa Ramadhan begitu cepat sekali meninggalkanku. Baru kemarin rasanya jam tiga dini hari bangun untuk sahur pertama bersama di rumah. Menjalankan puasa pertama bersama keluarga. “Allahu Akbar Allaaaaahu Akbar” lantunan adzan magrib yang lebih ditunggu oleh semua umat muslim sebagai tanda berakhirnya waktu puasa. Aku bersama mama dan adikku menikmati buka puasa pertama bersama. Dengan sayur bening beserta tahu goreng, sambel tomat dan ikan pe sebagai pendampingnya. Tak lupa es blewah sebagai takjil pembuka. Juga rutinitas sholat tarawih yang hanya ada di bulan suci. Iya, baru kemarin. Kemarin yang terasa berjalan begitu cepat.

1505763040170.jpg--islam__ecco_tutte_le_rinunce_dei_fedeli_di_allah__baci__iphone__gamberoni_e___

Continue reading

Iri

Aku iri kepada mereka..

Kepada mereka yang selalu disisimu setiap pagi

Kepada mereka yang bisa menikmati senyummu setiap hari

Kepada mereka yang kau kasihi

Kepada mereka yang kau cintai

Kepada mereka yang pesannya tidak pernah luput kau balasi

Kepada mereka yang bisa mendengarkan jokes-jokesmu yang kadang bikin geli

Kepada mereka yang bisa mengatakan rindu tanpa gengsi

Kepada mereka yang mendapatkan pengorbananmu tanpa henti

Kepada mereka yang membuat kau meluangkan waktu tanpa jeda sama sekali

Kepada mereka yang bisa tertawa lepas tanpa pikir dua kali 

Kepada mereka yang bisa dekat denganmu hari demi hari

Aku iri…

Sedang aku disini

Sepi

Sendiri

Berkutat dengan bayangmu yang menari-nari

Digauli rindu tanpa spasi

 

 

Pertemuan pertama dengan Ibu Suri

Hari senin, pada bulan April tanggal 16 tahun 2018.

Dee mengumumkan akan mengadakan Meet and Greet berkaitan dengan buku terbarunya, Aroma Karsa. Waktu itu nggak sengaja baca lewat instagram beliau. Antara seneng, kaget, dan pengen banget ikutan. Tapi di pengumumannya itu tertulis bahwa pemegang priority pass akan lebih diutamakan, untuk publik akan dibuka RSVP keesokan harinya diatas jam 12 siang. Yang awalnya excited banget langsung menciut. Dalam pikiranku, karena keterbatasan seat, untuk peserta umum harus menunggu jumlah kuota dari peserta priority. Sumpah kali ini aku berharap kalo kalangan priority banyak yang ngga dateng 😀

Keesokan harinya sekitar pukul 3 sore, masih belum ada pengumuman. “ini kenapa belum ada informasi lebih lanjut? Apa memang sudah tidak tersedia kursi untuk umum karena anggota priority banyak yang akan datang?“. Senewen nih aku, nunggu dari kemarin bro sis. Udah refresh berkali-kali pula IGnya takut kelewatan. Akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi contact person yang tertera dalam poster, dan jawabannya “Kami juga masih menunggu kabar”.

dee-lestari-aroma-karsa.png

Continue reading

Sepucuk rindu untuk kamu

Hai, kamu. Apa kabar? 

Semoga dimanapun kamu berada selalu ada kebahagiaan yang menyertai. “Jangan lupa bahagia” itu kan yang menjadi ingin kita? Meskipun bagiku tidak mudah untuk menemukannya tanpa kamu. Aku harus mencari-cari cara agar bisa menciptakannya dari hal sederhana sekalipun, karena aku selalu ingat akan mantra “bahagia itu kita yang ciptain, bukan mereka”. Yang selalu kita rapalkan di penghujung kalimat setiap kali bertemu lewat pesan singkat.

Tidak bisa dipungkiri bertemu dengan kamu adalah hal yang membahagiakan bagiku. Seandainya ada mesin waktu yang bisa mempertemukan kita lagi, ahhh pasti aku akan menjadi orang yang paling antusias di dunia ini. Bisa ngobrol dan ketawa untuk hal-hal sepele meski cuma setengah jam, makan bareng di warung favorit kamu yang akhirnya menjadi favoritku juga :p, atau sekedar keliling kota walau sudah lewat tengah malam. Tapi sayangnya, ini hanya sebuah angan-angan.

envelope-with-heart-sticker-and-dried-flowers-709118369-5a6363404e46ba003741167d

Continue reading

Memilih jalur indie Sheila on 7 tetap dinanti

Keputusan yang mengejutkan sebenarnya saat mendengar bahwa band yang digawangi oleh Duta (vocal), Eross (guitar), Adam (bass) dan Brian (drum) memutuskan untuk memilih jalur indie setelah kurang lebih 18 tahun bergabung dengan label musik. Seperti yang kita tahu bahwa band yang merilis album perdana tahun 1999 bertajuk Sheila on 7 telah bekerja sama dengan major label Sony Music hingga album terakhir mereka tahun 2014 yaitu Musim yang Baik. Para pendengar musik yang sudah tak asing lagi dengan lagu-lagu besutan Eross dkk ini pastinya juga bertanya-tanya mengapa jalur indie yang dipilih untuk album baru mereka. Ok, dalam hal ini saya ga mau bicara soal alasan mengapa mereka mengambil keputusan tersebut, karena itu hak mereka sebagai musisi untuk memilih jalur apa yang dipilih agar karyanya dikenal oleh masyarakat. 2018-01-16-12-38-18-53163inidiabocoranalbumbarusheilaon7.jpg

Continue reading